Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Haman

Intelektual hitam yang pertama kali dikenal di peradaban manusia, barangkali adalah dirinya. Namanya disebut sebanyak enam kali di dalam kitab Alquran, sebagai orang dekatnya Firaun.

Penemuan prasasti tulisan hieroglif Batu Rosetta di Mesir pada tahun 1779, yang dibuat oleh Raja Ptolemaios V pada tahun 196 SM, kian menegaskan kedekatannya dengan Firaun. Kode hieroglif-nya baru dapat dipecahkan oleh Jean-Francois Champollion di tahun 1822; menyebutkan Haman membangun bangunan tinggi Firaun dan memimpin para pemahat.

Haman, yang pandai dan berpengetahuan di masanya telah memilih jalannya. Memberikan kelebihan yang dimilikinya untuk seorang Firaun. Meng-iya-kan aturan Firaun untuk membunuh semua anak laki-laki yang lahir di  wilayah Mesir dan jajahannya. Juga membuat undang-undang yang memaksa orang-orang Bani Israil untuk bekerja sebagai budak, dan menikmati keringat buruh purba itu dalam gelimang pesta di Kerajaan.

Beragam saran dan nasehatnya semakin memabukkan Firaun. Menolak perintah Musa untuk ikut menyembah Tuhannya. Bahkan kemudian, dibuatkannya bangunan-bangunan tinggi menjulang untuk Firaun. Dimana Firaun akan menaikinya. Untuk melihat Tuhannya Musa, sekaligus membunuhnya dengan panah di atas sana.

Pada akhirnya Haman mati bersama junjungannya di Laut Merah, namun para intelektual hitam terus bermunculan di peradaban berikutnya.

Mereka telah kehilangan jati dirinya sebagai kaum intelektual yang seharusnya berpihak kepada kebenaran. Lebih memilih menjadi bagian dari kekuasaan yang korup. Memilih menjual ayat dan perintah kebenaran Tuhannya dengan begitu murah. Bahkan … sebagian telah mengabdi kepada para pembeli negerinya.


Sumber :

https://arifbudisayoga.blogspot.com/2023/01/haman.html

Posting Komentar untuk "Haman"